Jumat, September 26, 2025
BerandaBeritaKeracunan MBG Menu Hiu Goreng di Ketapang: Dapur Ditutup, Sampel Makanan Diuji

Keracunan MBG Menu Hiu Goreng di Ketapang: Dapur Ditutup, Sampel Makanan Diuji

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Kasus keracunan massal akibat menu ikan hiu goreng dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, kini ditindaklanjuti dengan langkah cepat dari berbagai pihak.

Sebanyak orang dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap hidangan tersebut pada 23 September 2025.

Para korban terdiri dari 24 siswa dan 1 orang guru SDN 12 Benua Kayong. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, dr. Feria Kowira mengatakan korban dirawat di RSUD dr. Agoengsdjam Ketapang.

Kepala Regional MBG Kalimantan Barat, Agus Kurniawi, menegaskan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mulia Kerta dihentikan sementara operasionalnya.

Menu ikan hiu merupakan kelalaian dari pihak dapur. Kami sudah mengambil langkah tegas dengan menghentikan operasional dapur dan merumahkan kepala dapur,” ujarnya dikutip dari media nasional, Kamis (25/9/2025).

Di sisi lain, Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan seluruh biaya pengobatan korban ditanggung penuh.

Kami menjamin seluruh siswa dan guru yang menjadi korban keracunan mendapat perawatan maksimal, dan biayanya akan ditanggung BGN,” kata Nanik S., selaku Wakil Kepala BGN dalam pernyataan resmi yang dilansir Antara News, Kamis 25 September 2025.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang telah mengambil sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalbar.

“Kami sudah mengamankan sisa makanan dan segera mengirimnya ke laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan,” ujar Kepala Dinkes Ketapang.

Baca Juga: Ratusan Siswa di Bangkep Sulawesi Tengah Keracunan MBG, Alami Gejala Ringan hingga Berat

BGN juga menegaskan akan mengevaluasi seluruh menu MBG secara nasional.

“Apabila ada menu yang terbukti membahayakan, termasuk ikan hiu, maka akan dihentikan penyajiannya di seluruh Indonesia,” tambah pejabat BGN.

Hingga kini sebagian besar siswa sudah dipulangkan, meski beberapa masih dalam pemantauan. Para orang tua berharap kasus ini menjadi pelajaran penting agar penyedia makanan lebih selektif memilih bahan pangan.

Kasus MBG di Ketapang menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap program gizi pemerintah. Dengan tindak lanjut yang cepat, mulai dari penghentian dapur, pengujian laboratorium, hingga revisi menu. Publik berharap kejadian serupa tak lagi terulang.

Artikel ini ditulis oleh Bintang Sandi Putri, peserta program magang di Bantentv.com. Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.

Editor: Lilik HN

TERKAIT
- Advertisment -